Penularan masif virus Covid-19 membuat
masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker dan mencuci tangan sesering
mungkin. Penggunaan masker dan mencuci tangan menjadi langkah yang tepat untuk
mencegah penularan virus tersebut. Namun, saat disituasi tertentu terkadang
sulit menemui air bersih dan sabun cuci tangan, oleh karenanya, hand sanitizer bisa dijadikan sebagai
alternatif pilihan.
Lantas, seperti apa fakta-fakta dari hand sanitizer tersebut? Sehebat apa cairan yang satu ini dalam membantu pencegahan paparan virus Covid-19? Simak selengkapnya ulasan berikut ini!
Hand sanitizer pertama kali diciptakan pada tahun 1966 oleh seorang siswa keperawatan asal California, Amerika Serikat, bernama Lupe Hernandez. Saat itu dirinya menemukan bahwa alkohol bisa dijadikan dalam bentuk gel. Setelah melakukan beberapa kali percobaan, akhirnya Hernandez berhasil menemukan sebuah formula yang tepat untuk membuat hand sanitizer. Pada akhirnya, hand sanitizer dikomersialisasi oleh beberapa perusahaan antara lain Purell dan Gojo pada tahun 1988.
Hand sanitizer memiliki bahan utama berupa alkohol. Secara
kimiawi, alkohol merupakan sebuah molekul organik yang terbuat dari karbon,
oksigen, dan hidrogen. Propanol dan isopropanol (isopropil alkohol) yang juga
ditemukan dalam hand sanitizer
adalah dua jenis alkohol lain yang umum dijumpai pada disinfektan karena sangat
larut dalam air, seperti halnya etanol.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa alkohol yang memiliki kandungan 60 persen dapat membunuh beragam bakteri dan akan bekerja jauh lebih cepat ketika konsentrasinya meningkat. Hebatnya lagi, kuman yang terbunuh tersebut tidak akan mengembangkan daya tahan terhadap alkohol, sehingga pengunaaan hand sanitizer dalam jangka panjang tidak akan mengurangi keampuhannya dalam membunuh beragam bakteri.
Meskipun dikatakan efektif dalam membunuh kuman,
namun ada beberapa jenis mikroba yang tidak bisa dihilangkan hanya menggunakan hand sanitizer. Misalnya, mikroba
Cryptosporidium (parasit penyebab masalah pernapasan dan pencernaan) dan
Clostridium difficile (bakteri yang dapat menyebabkan gangguan dan peradangan
usus).
Lalu, apakah hand sanitizer efektif mencegah paparan virus Covid-19?
Mengutip pernyataan dari James Scott, seorang professor Dalla Lana School of Public Health di University of Toronto, virus Covid-19 disebut memiliki membran eksternal, dimana mampu dihancurkan oleh kandungan alkohol pada hand sanitizer.
Kandungan alkohol dalam hand sanitizer dianggap cukup aman ketika digunakan sebagai cairan
antiseptik. Walau dikatakan cukup aman dan tidak beracun, sebaiknya hindari
penggunaan hand sanitizer secara
berulang dan terus menerus karena memungkinkan untuk dapat menyebabkan kulit
kering atau iritasi ringan.
Itulah beberapa fakta dari hand sanitizer yang patut Anda ketahui. Meskipun saat ini terdapat
berbagai hand sanitizer yang beredar
di pasaran, Anda dapat menggunakan produk hand
sanitizer dari Saniter yang
memiliki dua varian, yaitu Saniter
Instant Gel dan Saniter Instant
Spray. Saniter Instant Gel dan Saniter Instant Spray sangatlah efektif untuk membunuh kuman secara
cepat tanpa dibilas serta lembut di tangan tanpa membuat kulit Anda kering.
Jika tertarik membeli produk Saniter, Anda dapat
mengunjungi toko resmi Godrej Indonesia
di Tokopedia atau Anda juga dapat
membelinya di minimarket dan supermarket terdekat.